a. Pembesaran Hati
Pada awal perjalanan sirosis, hati cenderung membesar dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak. Hati tersebut menjadi keras dan memiliki tepi tajam, nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat dan baru saja terjadi.
b. Obstruksi Portal dan Asites
Hati yang sirotik tidak memungkinkan pelintasan darah yang bebas, maka aliran darah tersebut akan kembali ke dalam limpa dan traktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa organ-organ ini menjadi tempat kongesti pasif yang kronis.
Cairan yang kaya protein dan menumpuk dirongga peritoneal akan menyebabkan asites, yang ditunjukan melalui perfusi adanya shifting dullness atau gelombang cairan.
c. Varises Gastrointestinal
Obstruksi aliran darah lewat hati yang terjadi akibat perubahan fibrotik juga mengakibatkan pembentukan pembuluh darah kolateral dalam system gastrointestinal dan pemintasan ( shunting ) darah dari pembuluh portal kedalam pembuluh darah dengan tekanan yang lebih rendah.
d. Edema
Kegagalan hati yang kronis menyebabkan konsentrasi albumin plasma menurun sehingga menjadi predisposisi untuk terjadinya edema.
e. Defiensi Vitamin dan Anemia
Karena pembentukan, penggunaan dan penyimpanan vitamin tertentu yang tidak memadai ( terutama Vitamin A, C, K ) maka tanda-tanda defisiensi vitamin tersebut sering dijumpai, khususnya sebagai fenomena hemoragik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin K.
f. Kemunduran Mental
Manifestasi klinis lainnya adalah kemunduran fungsi mental dengan ensefalopati dan koma hepatic yang membakat.ADS
Pada awal perjalanan sirosis, hati cenderung membesar dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak. Hati tersebut menjadi keras dan memiliki tepi tajam, nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat dan baru saja terjadi.
b. Obstruksi Portal dan Asites
Hati yang sirotik tidak memungkinkan pelintasan darah yang bebas, maka aliran darah tersebut akan kembali ke dalam limpa dan traktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa organ-organ ini menjadi tempat kongesti pasif yang kronis.
Cairan yang kaya protein dan menumpuk dirongga peritoneal akan menyebabkan asites, yang ditunjukan melalui perfusi adanya shifting dullness atau gelombang cairan.
c. Varises Gastrointestinal
Obstruksi aliran darah lewat hati yang terjadi akibat perubahan fibrotik juga mengakibatkan pembentukan pembuluh darah kolateral dalam system gastrointestinal dan pemintasan ( shunting ) darah dari pembuluh portal kedalam pembuluh darah dengan tekanan yang lebih rendah.
d. Edema
Kegagalan hati yang kronis menyebabkan konsentrasi albumin plasma menurun sehingga menjadi predisposisi untuk terjadinya edema.
e. Defiensi Vitamin dan Anemia
Karena pembentukan, penggunaan dan penyimpanan vitamin tertentu yang tidak memadai ( terutama Vitamin A, C, K ) maka tanda-tanda defisiensi vitamin tersebut sering dijumpai, khususnya sebagai fenomena hemoragik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin K.
f. Kemunduran Mental
Manifestasi klinis lainnya adalah kemunduran fungsi mental dengan ensefalopati dan koma hepatic yang membakat.ADS
0 Komentar untuk "Manifestasi Klinis Sirosis Hepatis"