Popular Posts

Diagnosa Keperawatan - Askep Abses Mandibula

Menurut T. Heather Herdman, et.al (2007), diagnosa keperawatan pada pasien dengan abses mandibula adalah:

1. Nyeri Akut yang berhubungan dengan egen injuri biologi
Menurut Carpenito (2000) nyeri akut adalah keadaan dimana individu melaporkan dan mengalami adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang.

2. Hipertermi yang berhubungan dengan proses penyakit.
Menurut Carpenito (2000) Hipertermi adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,5°C peroral atau 38,°C per rektal karena faktor–faktor eksternal.

3. Kerusakan Intergritas kulit yang berhubungan dengan trauma mekanik.
Menurut Carpenito (2000) kerusakan integritas kulit adalah suatu keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami kerusakan jaringan epidermis dan dermis.



Sedangkan menurut Doenges, (2001) diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan infeksi rongga mulut adalah:

1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan post operasi. Menurut Carpenito (2000) defisit volume cairan dan elektrolit adalah Keadaan dimana seorang individu yang tidak menjalani puasa mengalami atau beresiko mengalami dehidrasi vaskuler, interstisial atau intravaskuler.

2. Nyeri berhubungan dengan adanya proses peradangan, luka insisi pembedahan. Menurut Carpenito (2000) nyeri akut adalah keadaan dimana individu melaporkan dan mengalami adanya rasa ketidaknyamanan yang hebab atau sensasi yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak adekuatnya pertahanan tubuh. Menurut Carpenito (2000) resiko terhadap infeksi adalah keadaan dimana seorang individu beresiko terserang oleh agen patogenik atau oportunis (virus, jamur, bakteri, protozoa dan parasit lain) dari sumber-sumber endogen atau eksogen.

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak mampuan menelan makanan, nyeri area rahang. Menurut Carpenito (2000) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan suatu keadaan dimana individu yang tidak mengalami puasa atau yang beresiko mengalami penurunan berat badan atau yang berhubungan dengan masukan yang tidak adekuat

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada area rahang dan luka operasi. Menurut Carpenito (2000) perubahan pola tidur adalah keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola tidurnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya

6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan adanya peradangan di area mulut. Menurut Carpenito (2000) Gangguan komunikasi verbal adalah keadaan dimana seorang individu mengalami, atau dapat mengalami penurunan kemampuan atau ketidakmampuan untuk berbicara tetapi dapat mengerti orang.

7. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. Menurut Carpenito (2000) gangguan gambaran diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami atau beresiko untuk mengalami gangguan dalam cara pencerapan citra diri seseorang.


DAFTAR PUSTAKA
Harrison. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Editor dalam bahasa Inggris : kurt J. Lessebacher. Et. Al : editor bahasa Indnesia Ahmad H. Asdie. Edisi 13. jakarta : EGC. 1999.

NANDA, 2005
NIC, 2005
NOC2005
Siregar, R,S. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Editor Huriawati Hartanta. Edisi 2. Jakarta:EGC,2004.

Suzanne, C, Smeltzer, Brenda G Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Bruner and Suddarth. Ali Bahasa Agung Waluyo. ( et,al) Editor bahasa Indonesia :Monica Ester. Edisi 8 jakarta : EGC,2001.ADS
0 Komentar untuk "Diagnosa Keperawatan - Askep Abses Mandibula"

Followers

I am a Nurse. Powered by Blogger.
Back To Top